Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Alasan Trump Menghentikan Produksi Uang koin

Selasa, 18 Februari 2025 | Februari 18, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-02-18T01:10:27Z

"Mencetak penny menghabiskan lebih dari 2 sen per koin, ini sangat boros!" tulisnya di Truth Social, dikutip dari AP News, Selasa, 18 Febuari 2025.


Washington - INGATKEMBALIcom: Presiden Donald Trump menginstruksikan Departemen Keuangan AS untuk menghentikan pencetakan uang koin penny baru karena biaya produksinya besar. 


"Mencetak penny menghabiskan lebih dari 2 sen per koin, ini sangat boros!" tulisnya di Truth Social, dikutip dari AP News, Selasa, 18 Febuari 2025.


Langkah ini merupakan bagian dari upaya cepat pemerintahan baru Trump dalam melakukan perubahan besar melalui kebijakan eksekutif. Meski demikian, Trump tidak pernah membahas rencana penghapusan penny selama kampanye presiden.


Ide ini pertama kali diangkat oleh Departemen Efisiensi Pemerintah yang dipimpin Elon Musk dalam sebuah unggahan di media sosial bulan lalu. Departemen tersebut menyoroti tingginya biaya produksi koin tersebut.


U.S. Mint, sebuah lembaga dari Kementerian Keuangan AS yang bertanggung jawab memproduksi koin menyatakan pemerintah mengalami kerugian. Mereka mengatakan pemerintah rugi sebesar $85,3 juta (Rp1,3 triliun) pada tahun fiskal 2024 akibat produksi hampir 3,2 miliar penny.


Setiap koin penny menelan biaya $0,037 (Rp648) untuk diproduksi, meningkat dari $0,031(Rp486) pada tahun sebelumnya. Selain penny, koin nickel ($0,05 atau Rp810) juga menyebabkan kerugian, dengan biaya produksi yang hampir mencapai $0,14 (Rp2.270) per koin.


Hingga kini, belum jelas apakah Trump memiliki wewenang untuk menghentikan produksi penny tanpa persetujuan Kongres. Spesifikasi mata uang, termasuk ukuran dan bahan logam, ditentukan oleh lembaga legislatif tersebut.


Namun, profesor ekonomi Robert K. Triest menyebutkan bahwa ada kemungkinan Menteri Keuangan dapat menghentikan produksi penny secara sepihak. Di Kongres, berbagai proposal untuk menghapus penny telah diajukan selama bertahun-tahun.


Beberapa usulan mencakup penghentian sementara produksi penny, menghilangkannya dari peredaran, hingga kebijakan pembulatan harga ke lima sen terdekat. Pendukung kebijakan ini menilai bahwa menghapus penny dapat menghemat biaya dan mempercepat transaksi di kasir.


Mereka juga mengatakan menghapus dapat menyelaraskan AS dengan negara lain yang menghapus koin satu sen. Namun, beberapa pihak khawatir penghapusan penny dapat memicu kenaikan harga barang karena pembulatan harga ke atas, yang berpotensi merugikan konsumen.


Oposisi di Kongres mungkin akan menjadi penghalang bagi kebijakan ini jika memang diperlukan persetujuan legislatif. Untuk saat ini, investigasi lebih lanjut akan dilakukan guna menilai dampak keputusan ini terhadap ekonomi AS secara keseluruhan.(Na/By/Sa/Ar/Na

×
Berita Terbaru Update