“Jadi hari ini saya dengan bangga mengumumkan bahwa Kanada memberikan kontribusi tambahan sebesar USD10,7 juta kepada Dana Perwalian Rencana Aksi ASEAN-Kanada ini. Hal ini akan memastikan keterlibatan regional yang kuat dengan ASEAN dan juga akan memajukan negosiasi perdagangan yang penting,” Menteri Pembangunan Internasional Kanada, Ahmed Hussen
Jakarta - INGATKEMBALIcom: Kanada resmi menambahkan dana bantuan sebesar USD10,7 juta untuk Dana Rencana Aksi ASEAN-Kanada. Hal itu diumumkan langsung Menteri Pembangunan Internasional Kanada, Ahmed Hussen saat berkunjung ke Jakarta, Jumat , 14 Febuari 2025.
“Jadi hari ini saya dengan bangga mengumumkan bahwa Kanada memberikan kontribusi tambahan sebesar USD10,7 juta kepada Dana Perwalian Rencana Aksi ASEAN-Kanada ini. Hal ini akan memastikan keterlibatan regional yang kuat dengan ASEAN dan juga akan memajukan negosiasi perdagangan yang penting,” kata Hussen dalam konferensi pers, Jumat, 14 Febuari di Jakarta.
Adapun dana ini diharapkan dapat memperkuat hubungan strategis kedua pihak di berbagai sektor. Termasuk, pembangunan berkelanjutan, perdagangan, dan transisi energi hijau di kawasan Asia Tenggara.
Selain itu, Hussen menyebut, melalui dana rencana aksi ini, Kanada bekerja sama dengan ASEAN untuk mengurangi kesenjangan pembangunan antar negara. Kemudian, sebagai salah satu mitra dialog ASEAN, Kanada juga bekerja sama dalam peraturan ekosistem nuklir.
“Karena, ketika Anda memperkenalkan energi nuklir dan reaktor nuklir ke suatu negara, Anda tidak hanya melakukan hal tersebut. Anda harus menyiapkan syarat-syaratnya, termasuk syarat-syarat peraturannya untuk membangun ekosistem nuklir di negara ini,” ucapnya.
Menurut Hussen, saat ini Kanada juga tengah menjajaki kerja sama dengan negara-negara ASEAN seperti Indonesia. Yaitu, utamanya dalam memperoleh target iklim untuk menurunkan emisi sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat akan energi yang lebih besar.
Secara khusus, Hussen turut menyoroti perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) antara Kanada dan ASEAN yang tengah berlangsung. Terkait hal ini Duta Besar Kanada untuk ASEAN, Vicky Singmin menyatakan, Kanada ingin mendapatkan kesepakatan yang kuat dan substantif.
“Dan, kami menantikan kesepakatan substantif (FTA-red) pada tahun 2025. Bekerja sama erat dengan Indonesia, yang merupakan koordinator negara ekonomi Kanada, dan juga dengan Malaysia sebagai ketua ASEAN pada tahun ini,” kata Vicky pada kesempatan yang sama.
Menteri Hussen memastikan, Kanada berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis yang dapat diandalkan bagi Indonesia dan ASEAN. Sehingga, menurutnya kedua kawasan dapat bekerja sama demi kepentingan masyarakat sertapertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif.
“Jadi di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, kami menunjukkan melalui kemitraan kami dengan Indonesia, dan juga dengan negara-negara ASEAN. Bahwa, kemitraan global saat ini menjadi lebih penting dibandingkan sebelumnya dan semakin dalam, semakin banyak manfaat yang akan dihasilkan bagi masyarakat kita,” ucap Menteri Pembangunan Internasional Kanada.(Na/By/Sa/Ar/Na)