"Prinsipnya ini menjadi sebuah tantangan yang menarik, jadi kalau dibilang beban sekali, tidak. Jadi ternyata masih banyak ruang kolaborasi, ternyata masih banyak ruang efisiensi," Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid
Jakarta - INGATKEMBALIcom: Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid mengaku pemotongan anggaran Kementerian yang dipimpinnya tidak mengganggu kinerja. Pemotongan anggaran setiap Kementerian maupun Lembaga negara itu, tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025.
Hal ini sesuai dengan keinginan Presiden Prabowo Subianto, agar pemerintahan yang dipimpinnya dapat mengefisiensikan penggunaan anggaran negara. Sehingga menurut Menkomdigi, hal tersebut bukanlah sebuah beban, namun merupakan tantangan melakukan efisien dalam berkerja dengan mengedepankan kolaborasi.
"Prinsipnya ini menjadi sebuah tantangan yang menarik, jadi kalau dibilang beban sekali, tidak. Jadi ternyata masih banyak ruang kolaborasi, ternyata masih banyak ruang efisiensi," kata Meutya dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi I DPR RI, Jakarta, Selasa, 04 Febuari 2025
Menkomdigi menyatakan pihaknya mendukung efisiensi anggaran Kementerian, seperti dengan adanya penghematan anggaran untuk Alat Tulis Kantor (ATK). Dari jenis penghematan untuk ATK ini, diakuinya masih banyak hal yang dapat dilakukan efisiensi anggaran.
"Terkhusus misalnya ATK yang diturunkan 90 persen, nanti kita akan lihat apakah bisa berjalan atau tidak. Tapi pada dasarnya memang banyak celah untuk melakukan efisiensi," ujarnya.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto telah mengeluarkan Inpres nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN 2025. Hal ini ditindaklanjuti dengan keluarnya surat Menteri Keuangan Nomor S-867/MK.02/2024 yang menginstruksikan Kementerian/Lembaga untuk berhemat hingga Rp256,10 Triliun.
Berdasarkan hal tersebutlah, Kemkomdigi melakukan efisiensi anggarannya hingga Rp4,49 Triliun atau 58,17 persen. Sehingga dari pagu awal yang diajukan sebesar Rp7,73 Triliun, Kemkomdigi melakukan efisiensi tahun 2025 menjadi Rp3,23 Triliun.(Na/By/Sa/Ar/Na)