Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Agresi, Ukraina Tuduh Rusia Tolak Gencetan Senjata

Rabu, 19 Maret 2025 | Maret 19, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-19T12:00:00Z
"Serangan malam hari seperti inilah yang dilakukan Rusia untuk menghancurkan sektor energi kami, infrastruktur kami, dan kehidupan normal rakyat Ukraina," Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy


Kyiv - INGATKEMBALIcom: Ukraina menuduh Rusia menolak proposal gencatan senjata yang didukung Amerika Serikat setelah serangan baru menghantam infrastruktur sipil. Washington mengusulkan gencatan senjata selama 30 hari sebagai langkah awal menuju penyelesaian perang.


Namun, dalam percakapan telepon dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin menolak usulan tersebut. Putin mengaitkannya dengan penghentian total bantuan militer Barat untuk Ukraina.


Kremlin menyatakan bahwa Putin telah memerintahkan penghentian serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina selama 30 hari. Di sisi lain, Rusia dan Ukraina juga sepakat untuk bertukar 175 tahanan pada Rabu, 19 Maret 2015, dikutip dari CNA.


Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyambut baik penghentian serangan terhadap infrastruktur energi, tetapi ia meminta rincian lebih lanjut dari Washington. Sementara itu, AS mengumumkan bahwa pembicaraan gencatan senjata akan dilanjutkan pada Minggu, Minggu 23 Maret 2025 di Jeddah.


Meski ada kesepakatan untuk menahan serangan terhadap jaringan energi, Rusia tetap melancarkan serangan ke berbagai wilayah Ukraina. Serangan udara menyebabkan ledakan di beberapa kota, termasuk Sumy, di mana sebuah rumah sakit terkena dampak.


"Serangan malam hari seperti inilah yang dilakukan Rusia untuk menghancurkan sektor energi kami, infrastruktur kami, dan kehidupan normal rakyat Ukraina," kata Zelenskyy. "Hari ini, Putin secara efektif menolak proposal untuk gencatan senjata penuh.” 


Sementara itu, Gedung Putih menyebut bahwa Putin menyetujui penghentian serangan terhadap infrastruktur energi selama 30 hari. Namun, Rusia tetap menuntut penghentian total bantuan militer dan intelijen Barat kepada Ukraina sebagai syarat untuk gencatan senjata penuh.


Kremlin juga menegaskan bahwa Ukraina tidak boleh melakukan mobilisasi atau mempersenjatai ulang selama gencatan senjata berlangsung. Zelenskyy menuduh Rusia enggan mengakhiri perang dan menyatakan bahwa pasukan Ukraina akan terus berperang di wilayah Kursk.


Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji akan terus memberikan bantuan militer kepada Ukraina. “Ukraina bisa mengandalkan dukungan kami,” kata Scholz.(Na/By/Sa/Ar/Na


Copyright © INGATKEMBALIcom 2025