Jakarta - INGATKEMBALIcom: Pelatih Bahrain, Dragan Talajic memberikan sindiran kepada Timnas Indonesia jelang laga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pelatih asal Kroasia itu merasa heran Skuad Garuda selalu menambah pemain naturalisasi baru setiap pertandingan.
Pertandingan Timnas Indonesia vs Bahrain akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa, 25 Maret 2025 malam WIB. Jelang laga itu, Talajic merasa heran timnas Indonesia selalu menambah pemain baru dari Belanda meski mempunyai ratusan juta penduduk.
"Saya sudah banyak menonton pertandingan Indonesia, setiap menonton saya melihat ada 2-3 pemain baru. Tapi bukan dari Indonesia, mereka dari Belanda dan dari Inggris," kata Talajic dalam konferensi pers jelang pertandingan.
"Kalian punya 300 juta penduduk, tapi Anda datangkan pemain dari Belanda. Tapi itu tidak apa-apa, kami menghormati Timnas Indonesia," ujar Talajic.
Lebih lanjut, pelatih 59 tahun itu meyakini Timnas Indonesia punya kualitas yang bagus. Talajic menyebut hasil kekalahan 1-5 dari Australia tidak mencerminkan kualitas Timnas Indonesia yang sesungguhnya.
"Saya tidak peduli dengan pertandingan melawan Australia, karena itu bukan gambaran kekuatan Timnas Indonesia yang sesungguhnya. Kami tahu itu, kami datang dengan penuh rasa hormat, dan kami datang dengan penuh percaya diri," ujarnya.
Saat ini, sudah ada 19 pemain keturunan yang memperkuat timnas Indonesia. Pada ronde laga Maret ini, ada empat pemain keturunan baru yang memperkuat tim.
Pemain-pemain tersebut adalah Dean James, Ole Romeny, Emil Audero, dan Joey Pelupessy. Dean James dan Ole Romeny telah melakukan debutnya kontra Australia sementara Emil Audero serta Joey Pelupessy masih menunggu giliran merumput.
PSSI memang menghadirkan pemain-pemain tersebut karena mereka memiliki darah keturunan Indonesia dan semua sesuai regulasi yang ada dari FIFA. Kehadiran pemain naturalisasi diharapkan mampu menambah kualitas pemain Timnas Indonesia dan bisa mewujudkan mimpi tampil di Piala Dunia.(Na/By/Sa/Ar/Na)
Copyright © INGATKEMBALIcom 2025
