Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

18 Triliun, Bansos Sudah Pemerintah Cairkan Kuartal I

Rabu, 09 April 2025 | April 09, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-09T03:53:49Z

"Tahap pertama sudah menyalurkan dan itu artinya ada 25 persen dari seluruh anggaran yang kami miliki sudah kami salurkan. Ini kami sudah menyalurkan lebih dari Rp18 trilun," Menteri Sosial Saifullah Yusuf 


Jakarta - INGATKBALIcom: Menteri Sosial Saifullah Yusuf menuturkan realisasi penyaluran bantuan sosial hingga kuartal I-2025 mencapai Rp18 triliun. Mensos Gus Ipul mengatakan, capaian pencairan bansos itu setara dengan 25 persen dari seluruh pagu anggaran. 


"Tahap pertama sudah menyalurkan dan itu artinya ada 25 persen dari seluruh anggaran yang kami miliki sudah kami salurkan. Ini kami sudah menyalurkan lebih dari Rp18 trilun," ujar Mensos dalam acara Sarasehan Ekonomi, Selasa, 04 April 2025


Mensos merinci, program perlindungan sosial ada dua jenis bansos, yaitu Bantuan Pangan Non Tunai dan Program Keluarga Harapan. Ada pula dukungan tambahan berupa bantuan atau penerima bantuan iuran untuk peserta BPJS Kesehatan. 


"Perlindungan sosial untuk memenuhi kebutuhan dasaranya dan tentu bantuan ini adalah bantuan bersyarat. Bantuan yang hanya dipergunakan untuk ibu hamil, biaya untuk berangkat dan pulang sekolah, maupun lansia dan penyandang disabilitas," katanya. 


Setelah perlindungan sosial selesai, lanjut Mensos, berikutnya yaitu rehabilitasi sosial. Yaitu berupa pemberdayaan manusia agar bisa mengikuti program kementerian. 


"Jika ada keluarga atau masyarakat yang memerlukan perlindungan sosial setelah itu. Yang terakhir, ini adalah pemberdayaan setelah itu diharapkan nanti lulus ikut program kementerian lain," ujarnya. 


Mensos menambahkan, penyaluran bansos yang dilakukan guna mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Itu ditentukan oleh data tunggal sosial ekonomi nasional yang disusun oleh BPS. 


Dari data tersebut, program perlindungan dan jaminan sosial akan terungkap. Bahkan, tertera pula data miskin ekstrem, miskin, dan rentan miskin.


"Untuk data tunggal sosial ekonomi nasional ini datanya sudah terjeda dari desil 1-10. Sasarannya jauh lebih jelas," katanya.(Na/By/Sa/Ar/Na


Copyright © INGATKEMBALIcom 2025