Ternate (INGATKEMBALICOM) - Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP-RRI) Nurhanuddin, menegaskan kepada seluruh angkasawan-angkasawati khususnya di LPP RRI agar junjung tinggi netralitas dan tidak berpihak pada pasangan calon (Paslon) manapun dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Wakil Presiden serta pemilihan Legislatif 17 April mendatang.
“Pegawai di LPP-RRI dengan jumlah kurang lebih 6.000 harus menjaga sumpah setia Tri Prasetia RRI yang tertuang dalam butir ke-3, yang menyatakan Kita harus berdiri diatas segala aliran dan keyakinan partai atau golongan, dengan mengutamakan persatuan bangsa dan keselamatan negara, serta berpegang pada jiwa proklamasi 17 agustus 1945,” tegas Dir SDM dan Umum LPP-RRI Nurhanudin saat dikonfirmasi usai acara kenal pamit Kepala Stasiun (Kepsta) LPP RRI Ternate dari pejabat lama M. Lahar Rudiyarso ke pejabat baru M. Natsir Haruna, Kamis 07 Febuari 2019 malam ini.
Nurhanudin menyatakan, LPP-RRI sebagai media pemersatu bangsa harus tidak berpihak pada siapapun dalam sikap dan perbuatan maupun produksi sebagai seorang broadcast di bidang penyiaran.
Nurhanudin kembali menegaskan, butir ke-3 RRI di tahun politik ini harus benar-benar dijaga, dalam bentuk perkataan sikap, perbuatan dan prodiksi dalam bidang penyiaran.
“Kita harus jaga netralitas, karena itu adalah harga mati untuk kita,” singkatnya.
Ia juga menegaskan, jika janji sumpah setia yang tertuang dalam Tri Prasetia RRI tersebut masih tidak diindahkan oleh sebagian pegawai maka, sangksi sanksi bisa mengarah sampai ke pemecatan.
Dirinya juga mengaku, sejauh ini sudah kurang lebih 10 orang yang terpaksa mendapat sanksi karena melanggar sumpah setia dari Tri Prasetia RRI karena tidak mampu menjaga netralitas dan independensi.
“10 orang ini terpaksa kita nonjobkan dari eselon IV dan III karena tidak netral, dan mereka sekarang dalam proses,” pungkasnya.