Jakarta - INGATKEMBALIcom: Jakarta: Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk memperkuat kerja sama di sector perbatasan kedua negara untuk menanggulangi aksi kejahatan. Kerja sama itu dibahas saat Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka bertemu Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi.
"Di bidang politik dan keamanan tentu nanti akan ada rapat-rapat teknis lanjutan. Khususnya pembahasan penguatan kerja sama di bidang perbatasan dalam hal penanganan terorisme, kemudian penyelundupan baik barang dan manusia, narkotika" kata Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan usai mendampingi Wapres bertemu Wakil Perdana Menteri Malaysia, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 21 April 2025
"Tadi yang disampaikan Pak Menko PMK terkait dengan apa, nelayan, illegal fishing, dan sebagainya," ujarnya. Budi juga menyebut, pemerintah Indonesia-Malaysia juga membahas tindak lanjut penyelesaian lintas batas territorial laut.
Terutama lintas batas teritorial laut di Laut Sulawesi maupun selat Malaka yang telah ditandatangani tahun 2023. Selain itu, Indonesia dan Malaysia juga membahas demarkasi batas darat di segmen Pulau Sebatik dan West Pilar yang telah disetujui Februari 2025.
Dalam pertemuan itu, pemerintah Indonesia dan Malaysia membahas sejumlah peningkatan kerja sama di sejumlah sektor. Mulai dari ekonomi, industri halal, hingga perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI)
"Ada beberapa hal yang dibahas, yaitu peningkatan kerja sama ekonomi, terutama sekali kerja sama ekonomi di kawasan Batam dan Johor. Kemudian juga kerja sama untuk industri halal, karena Indonesia dan Malaysia ini adalah masyarakat Muslim yang terbesar di Asia Tenggara," kata Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, dalam keterangan yang sama.
"Kemudian juga perlindungan pekerja migran Indonesia, jadi diintensifkan itu one channel system bagi perlindungan tenaga kerja Indonesia. Kemudian juga kerja sama untuk kepentingan pertanian sawit, minyak sawit, karena sekali lagi Indonesia-Malaysia adalah produsen minyak sawit terbesar," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, kedua negara juga menekan kesepakatan mengenai dukungan penuh kepada Palestina. Pratikno juga mengungkapkan, Indonesia dan Malaysia juga membahas kerja sama di bindang pendidikan.
"Kemudian selain itu, tadi juga beberapa hal dibahas juga mengenai kerjasama untuk Technical Vocational Educational Training atau TVET. Jadi pendidikan untuk kerjasama di bidang pendidikan dan training untuk pendidikan vokasional," ucapnya.
"Karena tahun 2026 nanti itu adalah tahun para wisata Malaysia. Jadi beliau juga minta izin untuk promosi pariwisata," ujarnya.(Na/By/Sa/Ar/Na)
Copyright © INGATKEMBALIcom 2025